MENGGAPAI RIDHA ALLAH DENGAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

oleh -2103 Dilihat
oleh

KEUTAMAAN BERBAKTI KEPADA ORANG TUA DAN PAHALANYA

 

  1. Merupakan amal yang paling utama,

sesuai sabda Rasulullah n : Dari Abdullah bin Mas’ud, ia berkata :

“Aku bertanya kepada Nabi n, ‘Amal-amal apakah yang paling utama”.

Nabi n menjawab,”Shalat pada waktunya.” (Dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktu).

Aku bertanya lagi : “Kemudian setelah itu apa?”

Nabi menjawab,”Berbakti kepada kedua orang tua.”

Aku bertanya lagi,”Kemudian apa?”

Nabi menjawab,”Jihad di jalan Allah.”

(HR Bukhari, I/134; Muslim, no. 85; Nasa-i, 1/351, 409, 410, 439).

  1. Ridha Allah bergantung kepada ridha orang tua,

sesuai sabda Rasulullah n : Dari Abdillah bin Amr bin Ash c , bahwasannya Rasulullah n bersabda : “Ridha Allah bergantung kepada keridhaan orang tua, dan murka Allah bergantung kepada kemurkaan orang tua”. (HR Bukhari dalam Adabul Mufrad, no. 2 ; Ibnu Hibban, 2026-Mawarid; Tirmidzi, 1900; Hakim, 4/151-152).

  1. Berbakti kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami,

yaitu dengan cara bertawasul dengan amal shalih tersebut.

Dalilnya adalah, hadits riwayat Ibnu ‘Umar z mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorang bertawasul dengan bakti kepada ibu bapaknya.

Haditsnya sebagai berikut :

Pada suatu hari tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di kaki sebuah gunung. Ketika mereka berada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu besar runtuh dan menutupi pintu gua. Sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain : “Ingatlah amal terbaik yang pernah kamu lakukan”. Kemudian mereka memohon kepada Allah dan bertawasul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah menghilangkan kesulitan tersebut.

Salah satu di antara mereka berkata:

“Ya Allah, sesungguhnya aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia, sedangkan aku mempunyai istri dan anak-anak yang masih kecil. Aku menggembala kambing. Ketika pulang ke rumah, aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua orang tuaku sebelum orang lain. Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan mencari nafkah, sehingga pulang sudah larut malam, dan aku dapati orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagimana sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang, lalu aku mendatangi keduanya, namun keduanya masih tertidur pulas. Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapapun sebelum susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku tunggu sampai keduanya bangun. Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada anak-anakku. Ya Allah, seandainya perbuatan ini adalah perbuatan yang baik karena Engkau ya Allah, bukakanlah pintu gua ini”.

Maka batu yang menutupi pintu gua itupun bergeser sedikit, namun mereka belum bisa keluar ……

(HR Bukhari dalam Fathul Bari, 4/449, no. 2272; Muslim, 2473, 100 dari sahabat Ibnu Umar z ).

  1. Akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umur kita,

sesuai sabda Nabi n :Barangsiapa yang ingin diluaskan rizki dan dipanjangkan  umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi. (HR Bukhari, no. 5985, 5986; Muslim, 2557; Abu Dawud, 1693, dari sahabat Anas bin Malik z).

Dalam silaturahmi, yang harus didahulukan adalah silaturahmi kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di Antara saudara-saudara kita yang sering ziarah (berkunjung) kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya.

Sesulit apapun harus tetap diusahakan untuk bersilaturahmi kepada kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya, insyaAllah akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya.

  1. Akan dimasukkan surga (jannah) oleh Allah.

Dosa-dosa yang Allah k segerakan adzabnya di dunia, di antaranya adalah berbuat zhalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada kedua orang tuanya, Allah akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin Allah k .

Tentang Penulis: Redaksi

Majalah As-Sunnah adalah majalah dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang terbit setiap awal bulan, insyaallah. Menyajikan materi – materi ilmiah berdasarkan pemahaman para salafush sholih, dari narasumber dan referensi yang terpercaya. Majalah As-Sunnah, pas dan pantas menjadi media kajian ilmiah keislaman Anda!