Pertanyaan di Alam Kubur Sudah diberitahukan, Tetap Berat

oleh -1227 Dilihat
oleh
kematian

Kematian, satu keniscayaan bagi setiap manusia dan tidak bisa diingkari oleh siapapun. Sebab itu sudah diberitakan oleh Allâh subhanahu wa ta’ala dan dapat disaksikan secara nyata. Allâh subhanahu wa ta’ala berfirman (yang artinya) : Tiap-tiap yang berjiwa pasti merasakan mati. (QS Ali Imrân/3:185)

Allâh subhanahu wa ta’ala memberikan pemberitaan umum kepada seluruh makhluk, bahwa setiap jiwa akan merasakan kematian. Hanya Allâh Yang Maha Hidup, tidak akan mati. Adapun jin, manusia, malaikat, semua akan mati.

Kematian, hakekat yang menakutkan. Tidak ada yang kuasa menolak maupun menahannya. Oleh karena itu, sudah sepantasnya kita bersiap diri menghadapinya dengan keimanan dan amal shalih.

Kematian dan alam kubur merupakan rangkaian yang wajib diimani dan menjadi bagian dari iman kepada hari akhir. Peristiwa yang terjadi dialam kubur pun wajib diketahui dan imani oleh setiap orang agar keimanannya menjadi sempurna.

Alam kubur adalah persinggahan pertama seorang manusia setelah meninggalkan dunia dan menjadi ujian pertama yang harus dilalui sebelum sampai ke alam akherat. Hani’bekas budak Utsmân bin Affân radhiyallahu anhu , menceritakan bahwa Utsman radhiyallahu anhu jika berhenti di sebuah kuburan, beliau menangis sampai membasahi janggutnya. Lalu beliau radhiyallahu anhu ditanya, ‘Disebutkan tentang surga dan neraka tetapi engkau tidak menangis. Namun engkau menangis dengan sebab ini (melihat kubur), (mengapa demikian?), beliau radhiyallahu anhu menjawab:

إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، قَالَ: ” الْقَبْرُ أَوَّلُ مَنَازِلِ الْآخِرَةِ، فَإِنْ يَنْجُ مِنْهُ فَمَا بَعْدَهُ أَيْسَرُ مِنْهُ، وَإِنْ لَمْ يَنْجُ مِنْهُ، فَمَا بَعْدَهُ أَشَدُّ مِنْهُ “. قَالَ: وَقَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” مَا رَأَيْتُ مَنْظَرًا قَطُّ إِلَّا وَالْقَبْرُ أَفْظَعُ مِنْهُ “

Sesungguhnya Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam bersabda, (yang artinya) ‘Kubur adalah persinggahan pertama dari (persinggahan-persinggahan) akhirat. Bila seseorang selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih mudah darinya; bila seseorang tidak selamat dari (keburukan)nya, maka setelahnya lebih berat darinya.’ Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam juga bersabda, ‘Aku tidak melihat suatu pemandangan pun yang lebih menakutkan daripada kubur.’” (HR. At-Tirmidzi no. 2308 dan hadits ini dihukumi sebagai hadits hasan oleh syaikh al-Albâni dalam Shahih al-Jâmi’ no. 5623)

Banyak kejadian yang akan terjadi di alam kubur yang diceritakan dalam hadits-hadits oleh Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam . Peristiwa-peristiwa mengerikan bagi setiap insan yang mengetahui dan mengimaninya, mulai dalam gelapnya kuburan, himpitannya yang begitu kuat, kedatangan malaikat yang akan menanyakan beberapa pertanyaan kepada penghuni kuburan. Pertanyaan-pertanyaan yang jawabannya berkonsekuensi kenikmatan atau kesengsaraan. Artinya, jika penghuni kubur tersebut bisa menjawab dengan benar, dia akan merasakan dan mendapatkan kenikmatan di alam kubur sampai akhirnya dibangkitkan pada hari kiamat nanti. Sebaliknya, jika tidak bisa menjawab, penderitaanlah yang akan terus menyertainya dalam sempitnya kuburan tersebut sampai hari kiamat tiba. Sungguh menakutkan! Sendiri dalam penderitaan tanpa bisa berbuat apa-apa selain doa anak keturunannya yang shaleh. Semoga Allâh subhanahu wa ta’ala menyelamatkan kita semua dari siksa kubur.

Pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan oleh malaikat itu sudah diberitahukan oleh Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam sebagai disebutkan dalam hadits-hadits Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam . Pertanyaan-pertanyaan itu jelas dan sederhana. Namun, apakah dengan sudah diberitahukannya materi pertanyaan-pertanyaan itu berarti akan mudah menjawabnya? Apakah semua orang akan bisa menjawabnya dengan benar? Inilah saatnya keimanan dan amalan seseorang selama hidup di dunia itu sangat menentukan jawabannya, bukan dengan kecerdasan akalnya dia akan menjawab, tapi berdasarkan keimanan dan amalan.

Pertanyaannya mungkin mudah, “Man Rabbuka?” (Siapakah Rabbmu?)”. Seakan semua orang akan bisa menjawab dengan mudah, baik orang yang beriman dengan benar, atau kaum munafik, bahkan orang kafir sekalipun. Ini dugaan, namun faktanya sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa yang bisa menjawab pertanyaan itu hanyalah orang-orang yang beriman. Orang kafir dan orang-orang munafik tidak akan bisa menjawab, secerdas apapun mereka dalam kehidupan dunia.

Berita-berita dari Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam ini seharus menyadarkan kita akan berat dan susahnya menjawab pertanyaan-pertanyaan di alam kubur, meski materi pertanyaannya sudah diberitahukan oleh Allâh lewat lisan Rasul-Nya.

Semoga Allâh subhanahu wa ta’ala senantiasa membimbing kita semua untuk tetap istiqamah dalam keimanan kepada-Nya dan istiqamah dalam beramal shaleh sehingga bisa menjawab pertanyaan di alam kubur.

HUBUNGI PAK NOVRIANTO

Tentang Penulis: Redaksi

Majalah As-Sunnah adalah majalah dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang terbit setiap awal bulan, insyaallah. Menyajikan materi – materi ilmiah berdasarkan pemahaman para salafush sholih, dari narasumber dan referensi yang terpercaya. Majalah As-Sunnah, pas dan pantas menjadi media kajian ilmiah keislaman Anda!