SYAIKH PROF. DR. IBRAHIM AR-RUHAILI MENJAWAB:
Cara agar kita teguh, adalah sebagaimana difirmankan Allah سبحانه وتعالى :
وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai. (Qs. Ali ‘Imrân/3: 103)
Barang siapa berpegang teguh dengan Al-Qurân dan Sunnah Nabi ﷺ , maka dia akan terjaga dari berbagai cobaan dan godaan. Dan perlu diperhatikan, ketika Allah سبحانه وتعالى memerintahkan untuk berpegang teguh dengan kitab-Nya, Dia juga melarang kita untuk berpecah-belah. Hal ini menunjukkan agar kita selalu memegangi kebenaran dalam mendakwahkan Sunnah Rasulullah ﷺ , dan jangan sampai memecah-belah jama’ah kaum Muslimin.
Allah سبحانه وتعالى berfirman:
وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌ ۙ
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat. (Qs. Ali ‘Imrân/3:105).