BAIK DIHADAPAN MANUSIA, BURUK DIHADAPAN ALLAH

oleh -1012 Dilihat
oleh

Islam merupakan agama yang menaruh perhatian besar terhadap akhlak mulia dan menjunjungnya setinggi-tingginya. Bahkan, agama Islam adalah agama akhlak. Semua ajarannya mengajarkan berlaku baik. Seluruh petunjuknya mengarahkan kepada perilaku yang baik.
Rasûlullâh ﷺ bersabda:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ صَالِحَ الْأَخْلَاقِ»

Dari Abu Hurairah, dia berkata, “Rasûlullâh ﷺ bersabda, ‘Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang baik”.

Alhamdulillah, tujuan Nabi Muhammad ﷺ diutus telah terwujud dengan ijin Allâh Ta’alla . Beliau ﷺ telah berhasil membina satu generasi yang mengungguli berbagai bangsa di dalam seluruh sisi akhlaq yang mulia. Akhlaq mulia yang Beliau ﷺ ajarkan telah menerangi kegelapan dan membawa kebaikan. Orang yang memperhatikan agama Islam akan mengetahui bahwa tidak ada kehidupan mulia kecuali dengan agama ini.

Seorang Muslim yang mengamalkan agama ini pasti akan berakhlaq yang baik kepada Allâh Sang pencipta, kepada sesama manusia, bahkan kepada alam sekitarnya. Karena agama ini mengajarkan para penganutnya untuk senantiasa berakhlaq yang baik kepada Allah Ta’alla , kepada sesama Muslim, kepada sesama manusia, kepada tetangga bahkan kepada alam termasuk hewannya.

Akhlaq yang baik diperintahkan dan perilaku buruk dilarang. Disinilah diperlukan syari’ah sebagai barometer dalam menentukan mana yang baik dan mana yang buruk. Karena persepsi dan konsep tentang baik dan buruk akan berbeda-beda jika diserahkan kepada masing-masing individu atau kelompok masyarakat. Syari’ah Allah yang diwahyukan kepada Rasul-Nya merupakan baromater hakiki untuk menentukan baik atau buruknya sesuatu. Aturan yang datang Allah yang Maha tahu lagi maha bijak.

Ibnu Taimiyyah berkata, “Risalah dari Allâh sangat daruri untuk kebaikan hamba di dunia dan akhiratnya. … Manusia sangat memerlukan syariat. Mengingat gerak-gerik manusia itu berkisar antara dua hal yaitu gerak-gerik untuk mendatangkan manfaat dan gerak-gerik untuk menolak hal merugikan dan membahayakan. Dan syariat itulah yang menjadi cahaya yang menerangkan mana yang bermanfaat baginya, dan mana yang membahayakannya. Itulah cahaya Allâh di bumi-Nya, keadilan-Nya di antara para hamba-Nya, dan benteng-Nya. Orang yang memasukinya akan aman. (Lihat Lawâmi’ul Anwâr al-Bahiyyah, 2/ 261).

Oleh karena itu, Allâh pun mengingatkan manusia, agar benar-benar bercermin pada cermin syariat. Bukan berkaca pada pandangan manusia ataupun teori-teori mereka. Karena bisa saja mereka menyangkanya baik dan bagus, namun ternyata sia-sia dan kerugian belaka yang didapat di akhirat, Wal iyadzu billah. Allâh Ta’alla berfirman (yang artinya) ;
Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Mereka itu orang-orang yang telah kufur terhadap ayat-ayat Rabb mereka dan (kufur terhadap) perjumpaan dengan Dia, maka hapuslah amalan- amalan mereka, dan Kami tidak mengadakan suatu penilaian bagi (amalan) mereka pada hari Kiamat. (QS. al-Kahfi/ 18: 103 – 105).

Alangkah ruginya, jika kita melakukan sesuatu yang kita anggap baik atau dianggap oleh orang-orang sekitar kita, padahal itu buruk dalam syari’ah atau bertentangan dengan ketentuan Allah Ta’alla . Ketika ini yang kita lakukan, kita mungkin akan mendapatkan pujian dan penghargaan dari banyak orang atau banyak pihak, tapi kita buruk dalam timbangan syari’ah.

Sungguh beruntung, jika pandangan kita atau penilaian orang-orang sekitar kita sejalan dengan syari’ah. Orang yang melakukannya akan diterpuji dimata manusia dan akan terpuji dalam pandangan agama, jika dia melakukannya ikhlash karena Allah Ta’alla .

Semoga Allah Ta’alla menampakkan kepada kita kebaikan itu sebagai sebuah kebaikan dan memberikan taufiq-Nya kepada kita semua untuk mengikutinya dan semoga menampakkan keburukan sebagai sebuah keburukan lalu memberikan taufiq-Nya kepada kita semua untuk menjauhinya.

Dapatkan di sini:
https://shopee.co.id/product/320633525/16271693689/

Tentang Penulis: Redaksi

Majalah As-Sunnah adalah majalah dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang terbit setiap awal bulan, insyaallah. Menyajikan materi – materi ilmiah berdasarkan pemahaman para salafush sholih, dari narasumber dan referensi yang terpercaya. Majalah As-Sunnah, pas dan pantas menjadi media kajian ilmiah keislaman Anda!