Perlakukan bulan Ramadhan Sebagaimana Mestinya

oleh -619 Dilihat
oleh

إن الحمد لله، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا، ومن سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.

فإن أصدق الحديث كتاب الله، وأحسن الهدي هدي محمد، وشر الأمور محدثاتها، وكل محدثة بدعة، وكل بدعة ضلالة، وكل ضلالة في النار.

﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ ﴾ [آل عمران: 102].

﴿ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا ﴾ [النساء: 1].

﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا ﴾ [الأحزاب: 70-71]

أمَّا بعد؛

Kaum Muslimin, rahimakumullâh !!!

Sungguh Allâh سبحانه وتعالى telah memuliakan dan memberikan keutamaan kepada kita. Allâh telah menganugerahkan berbagai keistimewaan kepada kita, maka janganlah kalian sia-siakan ! Di antara keistimewaan dan keutamaan itu adalah kita dianugerahi bulan Ramadhân, bulan yang penuh dengan berbagai kelebihan. Kini bulan itu, sebentar lagi akan hadir di hadapan kita. Sebuah kesempatan emas untuk berlomba-lomba melakukan berbagai amal kebaikan. Ya, beberapa hari lagi Ramadhân akan tiba. Allâh سبحانه وتعالى berfirman :

﴿ شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗوَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ…. ﴾

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhân, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur›ân sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu ada (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajib baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. (QS. al-Baqarah/2:185)

Kaum Muslimin, rahimakumullâh

Dahulu para assalafus shalih selalu berdoa memohon kepada Allâh سبحانه وتعالى selama enam bulan agar dipertemukan dengan bulan Ramadhân. Lalu, jika Ramadhân telah berlalu, mereka kembali memohon kepada Allâh سبحانه وتعالى supaya amalan mereka pada bulan tersebut diterima oleh Allâh سبحانه وتعالى .

Wahai kaum Muslimin, hendaklah kita memohon kepada Allâh سبحانه وتعالى agar kita dipertemukan dengan bulan Ramadhân. Jika Ramadhân telah tiba, maka hendaklah kita menyambutnya dengan niat yang benar dan tekad membaja untuk melaksanakan ibadah puasa dan shalat malam di dalamnya. Karena ini adalah kesempatan emas yang belum tentu akan terulang. Betapa banyak kaum Muslim yang memiliki ambisi besar untuk meraih kebaikan beranganangan dan berharap dipertemukan dengan bulan Ramadhân supaya bisa beribadah pada bilan tersebut, namun ternyata, sebelum harapannya terwujud kematian telah mendahuluinya.

Kaum Muslimin, rahimakumullah

Kesehatan dan kekuatan yang Allâh سبحانه وتعالى berikan kepada kita, hendaklah kita pergunakan dengan maksimal, sebelum datang masanya dimana kita tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Karena betapa banyak orang yang berharap bisa melaksanakan ibadah puasa dan menghidupkan malam Ramadhân dengan shalat, namun sakit yang dideritanya menghalanginya dari keinginan mulia itu. Akhirnya, kalau dia ketika sehat tidak memanfaatkan masa sehatnya untuk beribadah, maka ketika sakit dia hanya bisa menyesal, karena kesempatannya untuk beribadah dia sia-siakan. Sangat berbeda dengan orang yang memanfaatkan masa sehatnya dalam beribadah kepada Allâh. Orang seperti ini, meski pada sakitnya dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, namun dia masih mendapatkan pahala sebagaimana ibadahnya pada masa sehatnya. Rasûlullâh n bersabda :

إِذَا مَرِضَ الْعَبْدُ أَوْ سَافَرَ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ مَا كَانَ يَعْمَلُ مُقِيْمًا صَحِيْحًا

Apabila seorang hamba sakit atau dia melakukan perjalanan, maka dicatat untuknya (pahala kebaikan) seperti kebaikan yang dia lakukan dikala sehat dan mukim (tinggal disuatu tempat). (HR. al-Bukhâri)

Kaum Muslimin, rahimakumullâh

Kembali kami mengajak kaum Muslimin, hendaklah kita bersyukur kepada Allâh سبحانه وتعالى yang telah memberikan kita berbagai kenikmatan yang tiada ternilai. Hendaklah kita mempergunakannya dalam ibadah kepada Allâhk, dalam menaati Allâh سبحانه وتعالى dan Rasul-Nya. Marilah kita memanfaatkan masa sehat kita untuk menghimpun bekal dikala kita tidak mampu lagi menghimpun bekal. Marilah kita manfaatkan waktu luang kita sebelum datang masa sempit kepada kita; masa muda kita sebelum datang masa tua; dan mari kita memanfaatkan masa hidup kita sebelum malaikat pencabut nyawa datang.

Kaum Muslimin, rahimakumullâh

Diantara nikmat Allâh سبحانه وتعالى yang wajib kita syukuri adalah kedatangan bulan Ramadhân. Karena bulan ini memiliki berbagai keistimewaan yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan yang lain; malamnya lebih istimewa bila dibandingkan dengan malam yang lain, begitu juga dengan waktu siangnya. Pada siang bulan Ramadhân, kita diwajibkan untuk menunaikan ibadah puasa. Sedangkan dimalam harinya, kita disunatkan untuk melaksanakan qiyamul lail (tarawih). Orang yang menunaikan ibadah puasa dengan dilandasi rasa iman dan keinginan untuk meraih pahala Allâh سبحانه وتعالى , maka Allâh akan ampuni dosa-dosanya yang telah lewat. Rasûlullâh ﷺ bersabda :

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa melakukan ibadah puasa karena rasa iman dan mengharapkan pahala dari Allâh سبحانه وتعالى , maka dosanya yang telah lewat terampuni.1 .

Begitu juga orang yang melaksanakan shalat malam karena dorongan iman dan keinginan untuk meraih pahala Allâh سبحانه وتعالى .

Kaum Muslimin, rahimakumullâh

Bulan Ramadhân adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan barakah. Pada bulan ini, nilai kebaikan dilipatgandakan, kesalahan-kesalahan diampuni, derajat-derajat diangkat, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup serta gembong-gembong setan dibelenggu.

Bulan ini adalah bulan saling mengasihi juga bulan berbuat baik kepada anak yatim dan fakir miskin. Karena pada bulan ini, kita merasakan bagaimana rasanya menahan lapar dan dahaga. Oleh karena itu, sambutlah kedatangan bulan itu dengan penuh kebahagiaan dan kerinduan. Hargailah ia sebagaimana mestinya dengan niat ikhlas dan keinginan meraih pahala dari Allâh.

Muliakanlah kehadiranya karena memang ia tamu agung. Ia datang dan berlalu begitu cepat sebagai hari-hari yang lain. Dia hanya terdiri dari beberapa hari saja.

Hendaklah kita membersihkan jiwa-jiwa kita dari rasa iri dengki ! Hendaklah kita juga membersihkan lembaran-lembaran amal kita dengan taubat nasuha agar terhapus semua kesalahan yang pernah kita lakukan.

Marilah kita sambut kedatangan bulan ini dengan jiwa yang suci, lembaran baru yang putih lagi bersih. Janganlah kita membiarkan diri terlena dengan kemilau dunia yang menipu. Allâh سبحانه وتعالى berfirman :

﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُلْهِكُمْ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللّٰهِ ۚوَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ٩ ﴾

dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allâh. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi. (QS. alMunâfi qûn/63:9)

Allâh سبحانه وتعالى Juga berfirman (yang artinya): Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan dengan banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; Kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allâh serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia Ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu. Berlombalombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Rabbmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allâh dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allâh, diberikannya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allâh mempunyai karunia yang besar. (QS. al-Hadîd/57:20-21)

Dan hendaklah kita senantiasa memohon kepada Allâh سبحانه وتعالى agar senantiasa diberi hidayah dan taufiq serta di tunjuki jalan yang benar.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرٌ الرَّحِيْمُ.

 

Khutbah kedua

الحمدُ لِلَّهِ وَكَفَى والصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى النَّبِيِّ المُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالاَهُ، أَمَّا بَعْدُ :

Kaum Muslimin, rahimakumullah

Bulan Ramadhân akan mengampiri kita, bagi kaum Muslimin tidak ada bulan yang lebih baik dibandingkan dengan bulan Ramadhân, sebaliknya bagi orang-orang munafiq, bulan Ramadhân merupakan bulan terburuk. Sungguh, Allâh سبحانه وتعالى menuliskan pahala buat kaum Muslimin sebelum memasuki bulan Ramadhân dan menuliskan dosa dan kesengsaraan kaum munafiq sebelum memasuki bulan tersebut. Karena kaum Muslimin menyiapkan kebutuhannya dalam rangka beribadah pada bulan itu, sementara orang-orang munafik sibuk mempersiapkan strategi untuk mencari celah dan menunggu kelengahan kaum Muslimin untuk membongkar aib-aib mereka. Itulah keberuntungan kaum Muslimin dan itulah bentuk kerugian orang munafik.

Kaum Muslimin, rahimakumullah

Akhirnya, saya mengajak diri saya dan kaum Muslimin, marilah kita senantiasa bertakwa kepada Allâh سبحانه وتعالى , Marilah kita agungkan bulan Ramadhân dan kita jaga batasan-batasan yang telah Allâh سبحانه وتعالى tetapkan. Allâh سبحانه وتعالى berfirman :

﴿ذٰلِكَ وَمَنْ يُّعَظِّمْ شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ فَاِنَّهَا مِنْ تَقْوَى الْقُلُوْبِ ٣٢ ﴾

Demikianlah (perintah Allâh). dan barangsiapa mengagungkan syi›ar-syi›ar Allâh, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati. (QS. al-Hajj/22:32)

اللهمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَهِيْمَ وَعَلى آلِ إِبْرَهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

رَبَّنَا لَا تُؤَخِذْنَآ إِن نَسِيْنَآ أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْلَنَا وَارْحَمْنَآ أَنْتَ مَوْلَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ

والحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ

Majalah As-Sunnah EDISI 03/THN XV/SYABAN 1432H/JULI 2011M

Tentang Penulis: Redaksi

Majalah As-Sunnah adalah majalah dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang terbit setiap awal bulan, insyaallah. Menyajikan materi – materi ilmiah berdasarkan pemahaman para salafush sholih, dari narasumber dan referensi yang terpercaya. Majalah As-Sunnah, pas dan pantas menjadi media kajian ilmiah keislaman Anda!