Menitip Absen

oleh -131 Dilihat
oleh

Pertanyaan: Terkadang, temanku memintaku untuk menuliskan absensi saat datang di perkuliahan. Padahal ia tidak hadir (alpa). Lembar absen diedarkan, lalu saya menuliskan namanya. Apakah ini termasuk dalam cakupan pelayanan atau amal sosial; atau itu adalah satu bentuk penipuan dan manipulasi?


Jawaban: Ini memang bentuk pelayanan. Namun pelayanan memperturutkan bisikan syetan. Syetan telah mendikte pelaku yang mengisikan absen untuk orang yang tidak datang. Dalam hal ini, ada tiga kesalahan yang dilarang:

  • Kesalahan pertama: dusta.
  • Kedua: berbuat curang (khianat) kepada penyelenggara akademik tersebut.
  • Ketiga: Ia telah menjadikan orang yang tidak hadir ini untuk tetap mendapatkan tunjangan (beasiswa) yang diberikan atas kehadirannya (yaitu bagi lembaga pendidikan yang memberlakukan hal tersebut). Iapun mengambilnya dan memakannya dengan cara yang batil. Jatuh dalam satu kesalahan terlarang dari kesalahan-kesalahan tersebut pun, sebenarnya sudah cukup untuk menunjukkan keharaman perbuatan tersebut. Meskipun dari zahir pertanyaan penanya disangka bahwa itu termasuk perbuatan kebajikan sosial.

Perkara-perkara bernuansakan kebajikan sosial sendiri bukanlah hal terpuji secara mutlak tanpa batas. Bukan! Namun, yang sejalan dengan syariat, maka itu hal yang terpuji. Sedangkan yang bertabrakan dengan syariat, maka tentunya tercela. Pada hakikatnya, hal yang bertentangan dengan syariat; yang dikatakan sebagian orang sebagai kebajikan atau amal sosial, sesungguhnya itu adalah nama untuk menyebut sesuatu yang bukan substansi dari nama tersebut. Karena sesuatu yang bertentangan dengan syariat, bisa dikategorikan sebagai perilaku hewani. Karena itulah Allâh عزوجل menyifati orang-orang kafir dan musyrikin bahwa mereka ini bagaikan binatang ternak.

وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَتَمَتَّعُوْنَ وَيَأْكُلُوْنَ كَمَا تَأْكُلُ الْاَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ

Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan Jahannam adalah tempat tinggal mereka. (QS. Muhammad/ 47: 12).

Juga berfi rman:

اَمْ تَحْسَبُ اَنَّ اَكْثَرَهُمْ يَسْمَعُوْنَ اَوْ يَعْقِلُوْنَۗ اِنْ هُمْ اِلَّا كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ سَبِيْلًا ࣖ

Atau apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu (kaum musyrikin) mendengar atau memahami?!. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu). (QS. Al-Furqan/25: 44).

(Fatawa Ulama al-Balad al-Haram 623).

Majalah As-Sunnah
EDISI 07 / TAHUN XXIV / 1442 H / 2020 M

Tentang Penulis: Redaksi

Majalah As-Sunnah adalah majalah dakwah Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang terbit setiap awal bulan, insyaallah. Menyajikan materi – materi ilmiah berdasarkan pemahaman para salafush sholih, dari narasumber dan referensi yang terpercaya. Majalah As-Sunnah, pas dan pantas menjadi media kajian ilmiah keislaman Anda!