SETAN ITU MUSUH SEJATI UMAT MANUSIA
Sejak diusir dari surga oleh Allâh Ta’alla, Iblis mengikrarkan permusuhan abadi dengan umat manusia. Untuk itu, iblis memohon agar ia tidak dimatikan sampai Hari Kiamat. Dengan hikmah-Nya, Allâh Ta’alla mengabulkan permohonan iblis yang terkutuk itu.
Permusuhan yang diikrarkan Iblis itu diabadikan dalam al-Qur’an agar kita berhati-hati dan waspada. Allâh Ta’alla berfirman (yang artinya):
Iblis menjawab, “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).(QS. Al-A’raf/7:16-17)
Artinya, kapanpun dan dimanapun kita hendak melakukan ketaatan kepada Allâh Ta’alla maka Iblis atau setan akan ada dihadapan kita untuk mencegah kita. Sebaliknya, jika kita hendak melakukan kemaksiatan kepada Allâh Ta’alla maka dia akan membantu. Allâh Ta’alla berfirman (yang artinya):
Tidakkah kamu lihat, bahwasanya kami telah mengirim syaitan-syaitan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat maksiat dengan sungguh-sungguh?,(QS. Maryam/19:83)
Segala macam cara ditempuh oleh iblis dan bala tentaranya untuk menghalangi umat manusia dari ketaatan kepada Allâh k dan berupaya menundukkan mereka agar menjadi pengikut setia. Secara besar, usaha-usaha yang dilakukan oleh iblis beserta bala tentaranya bisa dikategorikan menjadi empat, yaitu:
– Ighwa’ (menjerumuskan kepada kesesatan)
– Menghias kebatilan (agar terlihat baik dan bagus)
– Menghalangi manusia dari jalan Allâh Ta’alla
– Menyesatkan bani adam
Maka hendaklah kita senantiasa waspada terhadap semua makar yang dilakukan oleh setan beserta bala tentaranya, baik yang berasal dari kalangan jin maupun yang dari kalangan manusia. Kalau tidak, bisa saja kita menjadi menjadi pengikutnya tanpa kita sadari. Kalau itu yang terjadi, maka kerugian dan kebinasaan pasti akan menjadi akhir kehidupan kita.
Ada beberapa cara agar selamat dari tipu daya dan jebakan iblis. Mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allâh Ta’alla merupakan salah satu cara menyelamatkan diri. Allâh Ta’alla berfirman (yang artinya):
Iblis berkata, “Ya Rabbku! Oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali para hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (QS. Al-Hijr/ 15: 39- 40)
Senantiasa memohon perlindungan kepada Allâh k juga salah satu jalannya. Diantara dzikir dan doa yang diajarkan oleh Rasûlullâh n kepada umatnya yaitu berisi permohonan agar dilindungi oleh Allâh Ta’alla dari semua arah. Rasûlullâh ﷺ mengajarkan:
اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Ya Allâh! Peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).
Merealisasikan penghambaan diri kepada Allâh Ta’alla juga menjadi jalan selamat.
Akhirnya, kita memohon kepada Allâh Ta’alla , semoga Allâh Ta’alla menyelamatkan kita dari semua tipu daya setan dan bala tentaranya.
[Tajuk majalah As-Sunnah edisi 06 Tahun XII/Shafar 1440M-Oktober 2018M]